Rabu, 17 Oktober 2012

DIBALIK ORANG PINGGIRAN (1)

Oleh:Hanif Rifai

Bismilllahirohmanirrohim...

Ketika Albert Einstein berkata bahwa.."Tuhan tidak sedang bermain dadu",sesungguhnya dia tengah menemukan fakta bahwa alam semesta yang teramat luas ini tidak berjalan begitu saja secara kebetulan seperti yang di percayai para penganut Darwinisme dengan teori evolusinya.Sebuah pengakuan eksistensi Tuhan dari perspektif sains.Pergerakan matahari,bulan dan bintang dan semua yang ada,semua mengandung  keseimbangan dan akurasi luar biasa yang berpresisi tinggi,meleset nol koma sekian saja maka tercerai berailah semua yang ada di alam semesta.Dengan kata lain Tuhan tidak menciptakan kehidupan dengan serampangan,semua sudah memiliki ukuran dan perhitungan masing-masing,termasuk kita,manusia dan kehidupannya.

Benarkah demikian?benarkah semua kehidupan yang ada sudah ada dalam keseimbangan dan ideal?Jika dari perspektif sains kita bisa melihat "campur tangan" Tuhan,bagaimana dengan kehidupan manusia yang juga merupakan bagian dari ciptaanNya?

Tayangan televisi "Orang Pinggiran" menjadi awal pertanyaan seorang teman,jika memang Allah swt itu ada,mengapa Dia seperti membiarkan makhluknya berada dalam kesulitan yang seolah tiada tara?Bukankah mereka adalah kaum yang lebih membutuhkan dibanding para koruptor yang seolah bisa mengatur dunia dengan jari telunjuknya?Ketika kaum orang pinggiran berjibaku memprtahankan hidup,para penjahat berdasi seolah selalu menemukan kemudahan dalam hidupnya?trus dimana letak peranan Allah swt bagi kaum orang pinggiran?Dimana letak Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah swt bila kita menatap orang seperti mereka?Jika Allah swt bisa menciptakan matahari yang berukuran kira-kira 1,3 juta kali bumi,mengapa Allah swt tidak mampu menciptakan sekeping saja kebahagiaan bagi kaum orang pinggiran?

Apakah sudah disebut adil dan ideal jika Kinah,seorang bocah yang baru berusia 7 tahun harus menjadi pemecah batu demi membantu orang tuanya menyambung tali kehidupan?bukankah idealnya bocah seusia itu sedang asyik sekolah dan bermain bersama teman-temannya?.Apakah disebut ideal jika Drajat,seorang kakek renta masih harus mengayunkan lengannya yang renta demi sebutir nasi sebagai pencari kepiting dengan penhsilan 4000 rupiah?,bukankah idealnya usia senja adalah masa dimana mereka beristirahat?adilkah itu?..hmmm pertanyaan yang menarik.

Mungkin aku tidak memiliki kapasitas yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang memerlukan pemikiran kelas sufi seperti itu,tapi aku juga tidak mau terlarut dengan pemikiran dan pertanyaan yang memang secara sekilas "masuk akal" seperti itu.Dengan pemikiran kelas buruh kecil kucoba menulis jawabannya.

"Tidak hal yang buruk yang datang dari Allah swt,hanya ketidakmampuan manusia memahami misteri otoritas kehendakNya yang melahirkan kesalahpahaman".

Sebuah kalimat yang mungkin klise,yang diucapkan oleh Muhammad Ibnu Jabir Ibnu Sina Al Batani,seorang astronom muslim abad ke 10,namun bagiku mengandung makna yang dalam.Bagaimana mungkin Allah swt yang memiliki sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang tega melukai makhluknya?.Namun sebagai makhluk yang teramat lemah,dengan cara apa kita menentang keputusanNya?.Tidak ada.

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dan apa yang seharusnya terjadi.Semua mutlak merupakan domain kekuasaan Allah swt.Mengatur "apa yang seharusnya terjadi "merupakan sikap yang meragukan sifatNya dan sikap yang sok tahu terhadap kekuasaan Allah swt.Kita tidak pernah tahu dengan apa yang akan terjadi kelak dengan Kinah atau Mbah Drajat.Dalam pandangan kita,semua yang ada pada mereka terasa menyesakkan dada dan mengusik nilai nurani kemanusiaan,tapi apakah kita tahu apa yang akan terjadi nanti?Jangankan Kinah atau mbah Drajat,menebak di toilet mana kita kencing esok hari saja kita tidak mampu

Berapa banyak tokoh dunia yang dilahirkan di ranjang kemiskinan,namun mampu mengubah wajah peradaban dunia?Tidak ada yang pernah tahu seorang bocah yang dianggap bodoh ketika dewasa mampu menjadi ilmuwan yang dianggap terbesar di abad ke 20,Albert Einstein.
Jadi,mendeviasi dan memvonis masa depan dari apa yang kita lihat sekarang seolah menjadikan kita sebagai Tuhan gadungan.

Jika saja Allah swt mampu mengatur alam semesta yang memiliki jarak dari ujung ke ujungnya mencapai 30 milyar tahun,yang sampai detik ini tidak pernah terjadi trouble,mengapa Dia tidak mampu mengatur manusia di bumi yang teramat kecil ini?.Terkadang kita(termasuk aku)hanya melihat perjalanan hidup hanya sebatas hitam dan putih dengan apa yang telah terjadi.Terlalu sulit bagi kita untuk mencerna bahwa setiap saat Allah selalu melimpahkan rahmat kepada kita bahkan lewat kejadian yang tidak menngenakkan sekalipun.

Saat peristiwa tidak menyenangkan terhampar didepan mata,ungkapan seperti.."sabar ja.pasti ada hikmahnya" akan menjadi sebuah ungkapan yang klise dan(menurut bahasa anak gaul) lebay,karena ungkapan seperti itu seringkali kita dengar.Tapi sesungguhnya dibalik ungkapan tersebut tersimpan makna keikhlasan kita mengakui eksistensi Allah swt dibalik semua peristiwa.

Bertahun-tahun aku pernah mengalami peristiwa ketika aku memprotes keputusanNya,yang tidak segera mengabulkan keinginannku.Tapi dari sikap protesku tersebut,tidak pernah menghasilkan apa-apa,bahkan Dia masih memberikan semua rahmatNya.Bertahun-tahun kemudian aku menyadari,jika saja dulu Allah mengabulkan keinginanku,maka aku tidak akan pernah memiliki Zafir dan juga istriku sekarang,bisa jadi keadaan akan lebih memburuk.

Kehidupan yang lebih baik harus tetap diperjuangkan.Mungkin yang menjadi masalah adalah ketika semua tidak bersesuaian dengan keinginan kita,mungkin hati kita perlu lebih merendah untuk bisa memahaminya.Tetap mendongakkan hati,dengan memprotes dan mempertanyakan keputusanNya adalah sebuah sikap yang hanya menjauhkan kita dari jalan keluar.

Di zaman yang serba hedonis,permisif dan liberal seperti sekarang,terkadang semangat spiritualistik seperti itu menjadi sesuatu yang asing,lebay,klise,pembelakangan intelektualitas dan kejanggalan logika.Namun itu juga bukan pendapat yang aneh,karena seperti yang dikatakan al Battani,tidak ada manusia yang mampu menjelajahi langit misteri otoritasNya.Hingga banyak kita yang salah paham dalam menafsirkan kehendakNya.Tapi adakah jalan lain yang lebih menjanjikan jalan terang?
Namun ada baiknya kita jangan sampai terjebak dalam kesan bahwa kita lebih tahu dari Allah swt,karena memang Allah swt tidak sedang bermain dadu.


Wallahualam












Sabtu, 30 Juli 2011

SELAMAT JALAN EMAK..

26 Mei 1979,saat matahari belum sepenuhnya muncul,engkau,emak,tengah berjuang dengan meletakkan hidupmu di perbatasan antara hidup dan mati.Semua gara-gara jabang bayi yang tengah engkau kandung sudah tak sabar ingin segera berjumpa dunia,dia ingin segera tahu wajah bapak dan ibunya.Dan bayi itu adalah aku mak...ingatkah engkau saat itu mak?.Saat engkau harus kubuat kesakitan karena aku sudah bosan menghuni perutmu?aku yakin engkau tak akan pernah lupa itu mak..

Dan,aiiih...meski nyawamu sempat terancam gara-gara aku,tapi engkau tak pernah marah,menyesal ataupun kecewa.Engkau malah tersenyum lebar melihat kehadiranku.Aneh.Malah kemudian engkau bercerita kepada para tetangga,bahwa engkau sudah melahirkan seorang bayi yang ganteng dan gagah.Padahal sampai aku dewasa nanti,aku tidak pernah mendengar ada orang lain,bahkan kawan-kawanku sendiri yang pernah mengatakan  bahwa aku ini ganteng dan gagah,kecuali engkau dan istriku.Tapi engkaupun tak pernah peduli dengan itu semua,bagimu aku adalah sebuah permata yang tak ternilai.

Dan begitulah mak selanjutnya.Maka berlima kita hidup di sebuah rumah mungil pemberian nenek.Bapak,engkau,mas Din,mbak Ut,dan si jagoan neon,aku.Samar-samar aku masih ingat mak,aku harus sering engkau titipkan ke tetangga,karena engkau harus juga bekerja membantu keuangan bapak.Samar-samar aku juga teringat mak,aku kadang datang ke sekolahan tempat engkau berjualan minta jatah kue,aku juga sedikit teringat ketika aku menangis mencarimu,maka tetangga mengantarkan aku ke sawah untuk menjemputmu.Ah...ternyata engkau juga bekerja sebagai buruh tani di panas terik mentari demi kami anak-anakmu.Dan kisah kaos Unyil juga menjadi salah satu hal yang melegenda dalam ingatanku

Aku masih jelas teringat mak,kita memang dulu hidup dalam keterbatasan.Tapi cinta dan kasih sayang yang engkau berikan kepada kami,anak-anakmu,tak pernah mengenal batas.Kau berikan kasih sayang dalam takaran yang sama kepada kami,meski aku adalah anakmu yang paling bandel.Cinta dan kasihmu selalu ada kapan saja dan di mana saja.Selalu mengalir sampai ke jauh tanpa pernah mengenal ujung.
Begitulah hari-hari yang kita lalui.

Sampai di suatu sore.Saat itu bapak terbaring di rumah sakit,engkau sempatkan pulang untuk memandikan aku di sungai belakang rumah.Saat itu aku yang masih kecil,dengan polosnya berkata.."mak,ayo cepat kembali ke rumah sakit,nanti bapak keburu meninggal".Dan benar,tak lama kemudian bapak harus meninggalkan kita semua.Rasanya hanya sekejap kita rasakan kebahagiaan hidup bersama bapak
Aku tak begitu ingat dengan yang terjadi setelah itu,karena kejadian itu berlangsung saat aku masih lucu-lucunya,belum mengerti apa-apa.Yang kuingat aku dengan di gendong Mas Din di ajak keluar menjauh,sementara orang-orang di dalam rumah dengan jenazah bapak.

Menyerahkah engkau mak?tidak!engkau ternyata tak pernah menyerah dengan semua keadaan yang terjadi.Selanjutnya engkau ajak aku pergi ke Lumajang untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga,kau tinggalkan semua kenangan dengan bapak,kau tinggalkan nenek dan mbak Ut di kampung.Semua demi aku....

Di kota inilah kelak aku tumbuh dan besar sampai menjelang dewasa.Kenangan kita selama di Lumajang selalu terpatri di ingatanku mak.Aku ingat saat engkau menyetrika baju sambil engkau gendong aku di punggungmu.Kadang meski sakit kau belain tetap mencuci baju di malam hari,sambil duduk bengong di sampingmu,aku menemanimu.Lalu kau berkata.."ini semua demi kamu le..".Tak pernah kulihat wajah lelahmu,meski pekerjaanmu bejibun.Senyummu selalu kau berikan di balik penat tubuhmu.
Bila aku sakit kau selalu membuatkan telur rebus kesukaanku,saking senangnya sama telur rebus,kadang aku aku ingin sakit biar dibuatkan telur rebus.
Meski nakalku nggak ketulungan,tak pernah kau marahi aku.Yang ada hanyalah senyuman,sambil kau belai rambutku,kau bisikkan harapan-harapanmu padaku.Bila tidur,aku tak pernah bisa jauh darimu,sampai kadang kau harus tinggalkan dulu pekerjaanmu untuk menemaniku tidur,setelah aku terlelap kau kembali bekerja melanjutkan roda hidup kita.

Setiap lebaran menjelang,kau selalu belikan aku baju bagus untuk kupamerkan saat kita pulang ke kampung.Lalu dengan memakai baju baru yang masih bau toko,aku selalu kau ajak ke makam bapak.Sering aku melihat air matamu menetes di hadapan makam bapak.Mungkin engkau terlalu rindu dengan bapak ya mak?

Menjelang SMP,kau harus meninggalkan aku dalam kemandirian.Kau pulang kampung untuk tinggal dengan nenek,sedang aku tetap di Lumajang dalam asuhan orang yang sangat baiiiikkk,Bpk/Ibu Djoemadi.Semua karena kau akan segera memberiku seorang adik.Ah emak,ingatkah engkau betapa girangnya aku saat punya adik?Jika aku pulang ke kampung,hari-hari selalu kuhabiskan dengan adikku,engkau tersenyum saja melihat itu semua.

Beberapa tahun kemudian aku baru tahu,ternyata meninggalkanku sendirian di asuh orang lain menjadi salah satu penyesalan dalam hidupmu.Tapi tahukah engkau mak?aku tak pernah menyalahkan siapapun,apapun.Aku juga tak pernah menyesali semuanya mak.Bagiku engkau tetaplah emakku,apa dan bagaimananpun keadaannya.Toh engkau juga memberiku seorang adik yang setia menjagamu sampai saat terakhirmu ketika aku jauh darimu.

28 Juli 2011,kurang lebih pukul 21.30 wib,beberapa hari menjelang bulan Ramadhan,32 tahun setelah peristiwa kau lahirkan aku.Akhirnya engkau harus menyerah melawan penyakit yang mendera tubuhmu sekian lama.Engkau berpulang memenuhi panggilan pemilikmu yang sesungguhnya.Jarum jam rasanya berhenti berdetak bagiku mak.Aku tahu ini pasti akan terjadi,tapi aku tak pernah mengira harus secepat ini mak.

Maafkan aku mak yang tak sempat menemanimu di saat terakhirmu,maafkan aku yang tak sempat menjagamu di saat sakitmu seperti yang dulu selalu kau lakukan saat aku kecil,maafkan aku ya mak?
Pantas saja,beberapa hari sebelum dan menjelang engkau berpulang,cucumu Zafir,selalu menyebut namamu.Sering dia memakai mobil-mobilannya sebagai telepon,lalu pura-pura meneloponmu,begini mak bilangnya Zafir.."hao..mbah,zapin cubik ibu",tahukah maksudnya mak?Dia bermaksud mengadu kepadamu karena habis di cubit ibunya(meskipun tidak di cubit).
Ah,engkau tak pernah sempat menggendong Zafir untuk kesekian kalinya mak.Engkau belum sempat melihat betapa Zafir sekarang sudah tumbuh semakin lucu dan bawel.

Sejarah tak pernah mengenal jalan pulang.Begitulah adanya mak,kenangan kita semua tak akan pernah kembali lagi,tapi semuanya akan selalu menjadi bagian indah hidup kita.
Meskipun engkau telah pergi meninggalkan kami,tapi engkau tidak kemana-mana mak,engkau sesungguhnya selalu dekat disini mak...di hati kami anak-anakmu.Cinta dan kasih sayangmu selalu menjadi inspirasi bagi kami.Kegigihanmu membesarkan dan mengasuh kami seorang diri akan menjadi sebuah prasasti di jiwa kami,bagi kami engkau adalah "Super Woman" yang sesungguhnya.Cinta kami padamu akan selalu menyala sepanjang nafas kami.Kau tinggalkan aku dua permata yang tak kalah indahnya mak,adik dan mbak Ut,Insya Allah akan kujaga titipanmu mak,jangan kuatir mak.

Oh ya mak..apakah engkau sudah bertemu bapak?Apa kabarnya bapak mak?pasti bapak langsung menjemput dan memelukmu ya mak?Kerinduanmu bertahun-tahun telah terpenuhi mak,jadi bahagialah di sana ya mak?Usah kau pikirkan kami anak-anakmu di sini,kami bisa menjaga diri mak.Sudah cukup bertahun-tahun engkau menjaga kami,tugasmu pada kami sudah selesai mak.

Sekarang beristirahatlah dalam damai bersama bapak ya mak?Selamat jalan emak...












Minggu, 19 Juni 2011

DAN AYAMPUN NELANGSA DI LUMBUNG PADI (2)

Postinganku sebelumnya hanya membahas bagaimana dampak ketidakmasuk akalan pengelolaan sumber energi di daerah.Dengan begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan.Logikanya begini,jika saja di daerah ketidak masuk akalnnya sampai segitu,apalagi dalam skala nasional?Bisa jadi terdapat lebih banyak keruwetan di sana-sini.Karena beberapa ijin pertambangan pasti juga melibatkan pusat.
Sehubungan dengan diskusi dengan atasanku kemarin,aku seperti menangkap kesan bahwa premium seperti menjadi"anak haram"yang tidak pernah dikehendaki keberadaannya,karena pemerintah sempat memunculkan wacana penghapusan premium untuk di ganti dengan pertamax,yang harganya mengikuti selera pasar.Seolah-olah hanya pertamax yang menjadi satu-satunya solusi menekan bengkaknya anggaran negara.
Jika kita memakai analogi "anak haram",sebenarnya bukan anaknya yang haram,tapi perbuatan orang tuanyalah yang haram,betul nggak?Jadi bisa ku sebutkan bahwa pembatasan apalagi penghapusan premium adalah perbuatan haram!..suit..suit..plok..plok..plok..plok

Yang aku tahu alasan pemerintah untuk membatasi subsidi adalah 1.mengurangi beban APBN 2.Menghemat keuangan negara 3.Menyalurkan subsidi tepat sasaran.3 poin ini juga yang menjadi alasan atasanku tadi untuk mendukung program pemerintah.Tapi yang menjadi pertanyaan apakah ketiga alasan itu bisa di pertanggungjawabkan kevalidannya?

Apakah elok,ketika pemerintah berharap menekan anggaran untuk subsidi sebesar 133 T,tapi di sisi lain pemerintah mengajukan anggaran sebesar 247 T untuk membayar hutang luar negeri,dimana 116,4 T untuk bunganya saja (detikfinance.com,9/1/2011).
Aku ambil logika sederhana lagi,Perusahaan migas Exxon Mobil yang beroperasi si Indonesia  di tahun 2007 menurut CNN,mendapatkan penghasilan sebesar 1.057 T,dengan laba bersih mencapai 373 T.Itu baru keuntungan "penggarap lahan",bagaimana dengan keuntungan "pemilik lahan"? sedangkan di tahun yang sama pemerintah pemerintah memberikan subsidi energi sebesar 116,9 T.
Jika"penggarap lahan"mendapat laba sedemikian besar,harusnya "pemilik lahan"mendapat hasil yang lebih besar lagi,dimana laba"penggarap" saja sudah melebihi untuk memberi subsidi,apalagi "pemilik"?Begitu kan logikanya?
Tapi entah mengapa masih ada keluhan bahwa subsidi bbm selalu membebani negara.,seolah rakyat yang boros mamakai bbm,dan pemerintah harus menanggung keborosan tersebut.Bukankah peran pemerintah adalah pemelihara kebutuhan rakyat?mengapa tidak dikurangi saja cicilan hutangnya.Atau di kurangi saja anggaran untuk pejabat dinas ke luar negeri yang mencapai 24,5 T.

Seperti di lansir Kompas.com,negara sebagai pemilik lahan di Papua yang lahannya di kelola PT Freeport mendapat penerimaan pajak,deviden dan royalti selama 2010 sampai September,sebesar 11,8 T.Nah berapa pengahasilan PT Freeportnya,kalikan saja.Dengan saham milik Indonesia yang hanya 1%,Indonesia mendapat 11,8 T,berarti penghasilan penggarap mencapai kurang lebih 106,2 T.Ini lebih tidak masuk akal lagi,masak pemilik lahan cuma dapat bagian 1% dari lahan miliknya,sedangkan penggarapnya mendapat hasil yang jauh lebih besar.
Juga apa yang dilansir Kompas juga 13/10/2006,sangat lebih mengherankan.Dimana bagi hasil sektor migas sebesar 85:15 antar pemerintah dan perusahaan asing baru diberlakukan setelah di potong cost recovery.Jika tidak tersisa maka Indonesia tidak dapat.Di blok Natuna setelah di potong cost recovery Indonesia dapat 0,sedangkan Exxon 100%.Lucunya lagi biaya senang-senang bermain golf ikut dimasukkan juga dalam cost recovery...hohohoho...
Dan itu baru satu perusahaan,bagaimana jika banyak perusahaan jika memiliki kontrak yang sama?Bisa-bisa selama ini hasil pertambangan migas tidak pernah dinikmati Indonesia Sedangkan porsi operator minyak dan gas di Indonesia saat ini mencapai 75 % milik investor asing.Dan baru akan ditingkatkan  menjadi 50% pada tahun 2025.Bisa dibayangkan berapa juta barel yang akan hilang selama 14 tahun kedepan dan berapa barel yang tersisa?Apa nggak miris kita dengan keadaan itu?

Belum lagi ketika aku membaca bahwa Dirut PLN,Dahlan Iskan sampai harus terbang ke Iran untuk menjajaki pembelian gas untuk pembangkit tenaga listrik.Lho katanya Indonesia adalah penghasil gas terbesar di dunia?Ternyata selain penghasil,Indonesia juga merupakan pengekspor LNG terbesar di dunia.Artinya hampir semua gas milik kita di ekspor ke luar negeri.Maka di buatlah kita bangga dengan julukan pengekspor terbesar tersebut.Padahal dibalik itu di dalam negeri kita malah kekurangan gas,di postinganku sebelumnya sudah terbukti,bagaimana gas yang sudah dihasilkan sejak tahun 1977,tetapi daerahnya sendiri baru memanfaatkan gas tersebut 2 tahun belakangan,itupun "tenaga mini gas".

Ah andai saja pemilik lahan mendapat penghasilan yang sesuai,mungkin subsidi bbm tidak lagi menjadi panu dalam APBN

Karena seperti kita tahu,di negeri ini kebutuhan bbm merupakan kebutuhan dasar masyarakat seperti halnya beras.
Tapi jika alasan pemerintah (juga atasanku) bahwa selama ini subsidi bbm tidak tepat sasaran karena lebih banyak dinikmati oleh orang-orang mampu(kaya),harusnya di kaji lebih dulu,jika saja sudah lebih dari separuh penduduk Indonesia adalah orang kaya mungkin kebijakan ini tepat.Tapi jika sebaliknya apa masuk akal?jika di perbandingkan jumlah rakyat pemilik kendaraan mewah dibanding rakyat miskin,aku yakin akan terdapat perbendingan yang sangat njomplang.Atau taruhlah pemilik mobil pribadi yang tidak mewah,aku juga yakin pebandingannya masih akan njomplang.Selain itu,banyak kita tahu,kendaraan pribadipun banyak juga digunakan untuk usaha.Untuk mengangkut sembako misalnya,antar jemput anak sekolah dll.

Sudah menjadi hukum alam di negeri ini,andai bbm dikurangi subsidinya ataupun malah dihapuskan pastinya hal ini akan memicu naiknya harga barang.Dengan daya beli yang masih rendah,yang sengsara ujung-ujungnya rakyat juga.Seperti lirik lagu Iwan Fals "..bbm naik tinggi susu tak terbeli,orang pintar tarik subsidi,anak kami kurang gizi.."
Terlebih jika hanya ada pertamax,yang harganya mengikuti selera pasar,dimana dalam 24 jam harga minyak dunia bisa berubah dalam sekejap,bisa dipastikan akan berdampak pada dunia bisnis dan industri,lebih-lebih indusrti menengah ke bawah.Dimana ongkos tranportasi juga akan berubah-ubah,syukur kalo pas murah,kalo pas mahal,siapa yang kena dampak?

Dari kesemua itu,aku seperti menarik kesimpulan bahwa salah satu permasalahan yang mendasar dalam kebutuhan energi kita adalah terlalu banyaknya pemasalahan yang ada di dalam tatakelola pengelolalaan sumber energi.Dari sistem porsi bagi hasil yang di luar akal sehat,kecenderungan kita mengekspor hasil sumber daya alam demi sebutan yang "terbesar",tapi tidak pernah memperhatikan kebutuhan dalam negeri.Jadi,bukan masalah 133 T atau berapa trilyun,karena angka tersebut masih "lebih kecil" jika di bandingkan dengan potensi sesungguhnya yang bisa di hasilkan jika tatakelola yang lurus di jalankan.

Sebagai gambaran lagi,seperti di katakan staff ahli deputi umum BP migas,Agus Suryono di Makassar 24/3/2011,kebutuhan bbm kita perhari mencapai 1,3 juta barel perhari,sedangkan produksi hanya 954 bph.Artinya kita masih kekurangan 346 ribu bph ,yang berarti harus impor.Harga impor inilah yang sering di jadikan alasan untuk menaikkan harga atau menghapus subsidi bbm.Padahal kalau saja blok-blok minyak lebih banyak di kelola oleh negara,bisa di pastikan Indonesia tidak perlu impor.Logikanya begini,dengan blok minyak yang hanya 25% saja Pertamina bisa menghasilkan lebih kurang lebih 2/3 kebutuhan bbm dalam negeri,apalagi jika dengan 100% blok minyak?.Indonesia (Pertamina) tidak mampu? Hal ini sudah dibantah oleh Direktur Pertamina sendiri,Salis Aprilian.Lagian 50 tahun mengelola blok migas masak selama itu masih tidak mampu?

Belum lagi sistem distribusi yang lemah dalam pengawasan.Sudah berkali-kali kita dengar bbm kita banyak yang di selundupkan keluar negeri karena harga yang jauh"lebih bagus".Mungkin tidak saja ke luar negeri,di dalam negeri bbm bersubsidipun diselewengkan.Caranya? gampang,dengan menjual bbm bersubsidi ke industri.Dengan harga bbm industri yang hampir 2 kali lipat dari harga bbm bersubsidi,maka industri cenderung membeli bbm bersubsidi untuk menekan anggaran operasional.Sedangkan distributor pun bisa menjual bbm subsidi dengan harga "sedikit bagus" (taruhlah dinaikkan 500/1000 perliter),maka sudah bisa di bayangkan berapa keuntungannya.

Nah dengan sistem dan pengawasan yang masih carut marut tersebut,mengapa kesalahan harus dibebankan kepada rakyat?Sebagai penyelenggara negara,seharusnya pemerintah membenahi sistem dan pengawasan,bukan malah menjadikan rakyat tumbal dari kegagalan sistem.
Seringnya aku baca slogan yang ada di kantor pajak tentang di wajibkannya warga negara untuk taat pajak.Padahal seperti kita tahu banyaknya kebocoran pajak yang terjadi (kasus Gayus),tetapi pemerintah tidak pernah meminta  maaf atas hal tersebut.Nah,jika warga negara diwajibkan membayar pajak,yang merupakan bentuk halus dari "subsidi" rakyat kepada pemerintah,mengapa pemerintah malah seperti enggan memberikan subsidi kepada rakyat?

Indonesia,seperti yang pernah di ucapkan oleh Emha Ainun Najib,adalah sepenggal surga yang pernah bocor ke bumi.Hingga di masa lalu pernah di juluki dengan Zamrud Khatulistiwa,merujuk pada kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa,yang tidak dimiliki negara lain di muka bumi.
Tentunya kita tidak ingin kisah tentang Zamrud Khatulistiwa kelak hanya akan menjadi sekedar romantisme masa lalu,atau dongeng pengantar tidur bagi generasi selanjutnya,generasi anak dan cucu kita.Lalu menyisakan ayam-ayam yang nelangsa di lumbung padi,yang (bisa jadi sudah) tak berisi padi.

Wallahualam.



Senin, 13 Juni 2011

DAN AYAM PUN NELANGSA DI LUMBUNG PADI (1)

Hampir sebulan lalu kota Bontang,dimana aku tinggal terjadi antrian bensin dimana-mana,bahkan terjadi hampir di seluruh Kaltim.Berawal dari situ timbul diskusi kecil-kecilan dengan salah satu atasanku.Beliau adalah seorang sarjana ekonomi yang pandai
Menurut beliau salah satu penyebab antrian adalah karena beban negara terhadap subsidi bbm sudah terlalu besar,mencapai 133 trilyun rupiah.Subsidi tidak tepat sasaran karena banyak orang kaya juga memakai bbm bersubsidi.Sudah waktunya masyarakat beralih ke pertamax yang harganya di tentukan oleh pasar,tapi tetap dengan mendapat subsidi walaupun tidak besar.Adapun biaya 133 trilyun tadi bisa di alihkan ke sektor lain seperti kesehatan,pendidikan,infrastruktur atau hal lain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.Hmm..masuk akal.Selain itu lanjut beliau,sekarang tinggal 3 negara yang masih memakai premium,selain Indonesia ada 2 lagi negara di afrika.entah negara yang mana,sampai aku menulis ini belum kutemukan nama 2 negara tersebut.Mau ke Afrika juga nggak mungkin,apalagi kalo cuma buat nanya itu doang.
Dalam diskusi tadi aku tidak sempat mengajukan pendapat,karena 1.Sebagai bawahan,pendapatku jarang sekali di setujui seorang atasan 2.Sebagai cleaning service pendapatnya tidak akan masuk ke pemikiran seorang sarjana ekonomi 3.Aku memang tidak paham yang namanya hitung-hitungan dalam ilmu ekonomi.4.Terakhir,karena tugasku belum selesai,maka terpaksa kutinggal arena diskusi tersebut.

Sehubungan dengan keempat hal di atas,aku kok merasa gatal untuk menulis lagi..selain itu sebagai pelampiasan karena pendapat yang tersumbat tadi..tepuk tangan untuk cleaning service!!..plok..plok..plok...suit..suiiit

Untuk kawan-kawan yang mungkin belum pernah berkunjung ke provinsi Kaltim,sedikit aku berikan gambaran.Dalam berbagai berita di televisi,seringkali provinsi Kaltim di nilai sebagai 3 provinsi terkaya di Indonesia selain Riau dan Papua.Pendapat ini sangat beralasan,mengingat melimpah ruahnya kekayaan alam di 3 provinsi tersebut.Di Kaltim,selain batu bara di perut buminya,masih ada minyak dan gas bumi baik di darat maupun di laut,dan juga emas.Jangan lupakan pula kayu yang sempat menjadi primadona industri di tahun 1990an.
Menurut data dari Distamben Kaltim,tiap tahun hampir 200 juta ton batubara di angkut dari perut Kaltim.Adapun luas lahan untuk batubara sudah mencapai 3,2 juta hektar atau seluas provinsi Jawa Tengah.Sedangkan luas ijin kapling tambang ini mencapai total 4,4 juta hektar atau seluas negara Swiss!Mantapkan?

Jika kawan-kawan pergi ke Kaltim dan turun di Balikpapan,maka dari kejauhan sudah terlihat rig-rig minyak dengan kapal-kapal tangker pengangkut minyak bekeliaran di lautnya dan di selingi dengan kapal-kapal milik nelayan.Di dalam kota Balikpapan suasananya tidak kalah dengan suasana kota-kota di jawa,meski kontur kotanya yang berbukit dan naik turun.Bisa kita dapati bangunan-bangunan megah di selipi pemandangan industri minyak dan gas,dengan pabrik-pabrik yang di kelilingi pipa -pipa yang menjulur kesana-kemari seperti tanaman yang merambat,ditambah kilang-kilang minyak raksasa yang berdiri kokoh.Di malam hari susasana menjadi semarak dengan lampu-lampu yang menyala mengitari kawasan industri tempat berkumpulnya perusahaan -perusahaan dari dalam dan luar negeri yang ikut menikmati gurihnya minyak di Kaltim.


Menuju Samarinda yang merupakan ibu kota provinsi Kaltim.Seperi halnya ibukaota provinsi lainnya kota ini juga terkesan metropolis.Kota ini juga di aliri sungai Mahakam,dimana bisa kita saksikan kapal-kapal hilir mudik dengan menyeret ponton di belakangnya yang berisi timbunan batubara yang di keruk dari berbagai lokasi di sekitarnya.Entah kemana mereka pergi.Sesekali masih bisa kita temui sisa-sisa kejayaan masa lalu industri kota ini,yaitu kayu yang juga di angkut kapal-kapal di sepanjang aliran Mahakam.

Beralih ke kota Bontang.Meski kota ini relatif lebih kecil dari Balikpapan,tapi suasana tidaklah ketinggalan jauh dengan sepupunya tersebut.Dengan luas lebih kecil kota ini relatif lebih tenang,tanpa hiruk pikuk seperti  kota besar.Di sini pula aku bertemu wanita yang kini menjadi istriku,dan sudah memberiku seorang bocah laki-laki..eeiit kok nglantur!!
Kontur jalanan kota yang juga naik turun memungkinkan kita untuk bisa melihat satu lagi "kemewahan".Seperti di Balikpapan,dari kejauhan kita bisa melihat kelap-kelip cahaya lampu di malam hari yang ada di komplek pengolahan gas bumi milik negara,seperti Singapura di lihat dari Batam (katanya orang-orang sih).Sekitar 10 km ke arah utara ada kawasan industri dengan berbagai macam produksi dari pupuk urea,melamine,methanol dll.
Beralih ke sekitar 80 km dari Bontang terdapat kota Sangatta yang memiliki pertambangan batubara terbesar di dunia dengan kualitas batubara terbaik di dunia pula.Di operasikan oleh perusahaan milik keluarga Bakrie,PT KPC,perusahaan ini mengeruk sekitar 45 juta metrik ton batubara pertahun dan menyuplai 17 negara Asia Pasifik dan Eropa,dimana konsumen terbesarnya adalah India dan Cina.Selain itu masih banyak kekayaan yang terdapat di daerah -daerah di Kaltim.
Itulah sekilas gambaran kekayaan bumi Kaltim,bagaimana?mantapkan?

Namun yang menjadi pertanyaannya,sudahkah semua kekayaan itu berdampak positif bagi para penghuninya?Jawabannya(sejauh pengamatanku)adalah masih belum sepenuhnya,masih banyak ironi di sana-sini.Buktinya?ya itu tadi antrian bensin salah satunya.Lho apa hubungannya?

Jadi begini kawan,maka dengarkanlah seorang cleaning service menganalisa sesuatu yang kedengarannya ga nyambung dengan provesinya,terlalu muluk-muluk,dan terkesan sok tahu.Berangkat dari logika sederhana saja.
Selama ini aku sering bertanya,kok bisa ya di Bontang terjadi kelangkaan bbm yang parah,padahal tempat  pengolahan minyak bumi terdapat tidak terlalu jauh?.Rasanya kok malah lebih ga nyambung jika subsidi 133 trilyun tadi di jadikan kambing hitam.
Jadi jika aku boleh berpendapat,sebenarnya yang pantas di jadikan kambing hitam yang paling hitam adalah sistem cara pengelolaan bbm.Bukan masalah subsidi 133 trilyun tadi.Sudah sejak lama tepatnya sejak krisis 1998,aku sering bertanya,jika saja kita tengok ke dalam pasal 33 UUD 1945 dimana di sebutkan bahwa:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Tapi mengapa kita masih saja kesulitan untuk memenuhi kebutuhan energinya?Begitu menginjak bumi Kaltim,sedikit demi sedikit pertanyaanku terjawab,entah benar atau tidak,tapi aku yakin tidak akan salah 100%.Sedikit akan kuceritakan ilustrasinya.Sekali lagi ilustrasinya kawan,ntar kesimpulan di postingan berikutnya.Dan ini berangkat dari logika sederhanaku saja tanpa embel-embel ilmu ekonomi yang menurutku masih lebih memusingkan di bandingkan dengan ilmu ngelap meja di kantor

Betapa di kaltim aku melihat banyak perusahaan raksasa yang beroperasi namun tidak memberi kontribusi yang signifikan bagi daerah sekitarnya.Jadi perusahaan itu penyebabnya?,mungkin ,meski tidak sepenuhnya.Kukatakan tidak sepenuhnya karena perusahaan tersebut pastinya telah mengadakan perjanjian dengan pemerintah,di mana pemerintah adalah "perwakilan"dari rakyat.Nah di sinilah yang menjadi sumber permasalahannya.Bagaimana perjanjian dan apa isinya kita tidak pernah tahu,yang kita tahu perusahaan tersebut mengeksploitasi SDA tapi dengan meninggalkan jejak-jejak kelam di sekitarnya.Yang membuat kekayaan melimpah tersebut sedikit menetes ke bawah.

Di Muara Badak,yang merupakan sumber migas,aku pernah mengunjungi dan melihat sendiri betapa di sana simbol kemewahan kapitalisme duduk berdampingan mesra dengan simbol ketebelakangan.
Jalan menuju daerah tersebut tidak mencerminkan sebuah daerah yang kaya akan migas,dengan lubang di sana-sini.Sesaat kita bisa melaju mulus,namun kita harus siap-siap kaget begitu ada jalan bergelombang,dan berlubang yang hanya bisa di lalui dengan perseneling 1.Di sepanjang jalan rumah-rumah penduduk terlihat menyatu dengan gersangnya alam,padahal aku yakin di sini dulu merupakan hutan lebat.Sementara pipa-pipa yang mengangkut gas dari daerah mereka menjalar rapi di sepanjang jalan,letaknya yang terkadang di halaman rumah membuat pipa tersebut seringkali menjadi tempat menjemur ikan,pakaian.Seorang petani semangka yang ku temui bercerita bahwa sekarang kualitas tanamannya tidak sebaik dulu,yang membuat tanaman semangkanya tidak sebagus dulu.Ketika kusarankan supaya mengajukan bantuan ke perusahaan,jawabannya adalah "susah mas,ribet"
Mendekat ke kantor perusahaan eksplorasi migas jangan berharap akan melihat jalanan yang mulus,seperti layaknya jalan milik perusahaan besar.Yang ada hanya jalanan  tanah yang di keraskan.Jalan menuju kantornya hanya di lapisi paving yang sudah ditumbuhi rumput liar dan juga berlubang.Sedangkan kantornya berdiri megah,dengan ruangan ber AC,dan karyawan yang gagah dan anggun hilir mudik.
Sementara di sudut lainnya terdapat lapangan terbang mini yang biasa mengangkut karyawan perusahaan tersebut serta pejabat yang mungkin datang berkunjung.Pantas mereka tidak pernah tahu keadaan jalanannya karena kemana-mana mereka naik pesawat.

Di kotaku sendiri,sudah sejak tahun 1977 terdapat pabrik penghasil LNG terbesar di dunia.Namun uniknya selama itu pula kota Bontang mengalami nasib listrik yang byar-pet.Padahal selain gas,di seberang sana batubara juga di angkut berton-ton lewat begitu saja.Yang ada PLN di sana malah memakai tenaga diesel.Ini sudah lama kupertanyakan dalam hati,mengapa tidak memakai tenaga gas atau batubara saja yang ketersediannya melimpah,di bandingkan dengan solar yang pastinya akan mengurangi jatah buat kendaraan niaga yang kebanyakan memakai solar.Dan mungkin pertanyaanku di dengar oleh Allah swt,maka sejak kira-kira 2 tahun ini PLN sudah beralih ke PLTMG (Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas) hehehe.Eh sudah beberapa hari ini lho listrik kembali byar pet,katanya sih karena adanya perawatan mesin,yah..kenapa dulu nggak sekalian beli cadangannya to pak,supaya kalo ada perawatan tidak perlu mematikan listrik dan kalo tidur anakku nggak kepanasan.Sedangkan komplek industri pengolahan gas tersebut tidak pernah merasakan yang namanya mati lampu.Wajar karena fasilitas kepada karyawan diberikan sedemikian rupa,agar karyawan betah bekerja di tempat jauh.
Aku sendiri pernah 9 tahun tinggal di komplek perumahan milik perusahaan pupuk.Memang suasananya sangat nyaman.Mau masuk tidak sembarangan orang bisa masuk,karena di tiap akses keluar terdapat penjaga atau satpamnya.Air,listrik tidak perlu mikir bayar habis berapa,mau tiap hari nanggap orkes atau wayang semalaman,ga usah kuatir karena listrik gratis..tis.Mau rekreasi ,sudah ada danau buatan yang di indah.Mau beli keperluan sehari-hari tidak perlu keluar komplek perumahan,karena sudah disediakan tempat belanja.Malas masak atau pengen makan-makan bareng keluarga,juga sudah di sediakan tempatnya.Anak-anak mau sekolah,sudah ada sekolahannya,dari play group sampai SMA.Pengen olah raga?sebuah gedung serbaguna untuk untuk olahraga sudah tersedia,stadion sepak bola dengan lintasan lari juga ada,bahkan sebelum era otonomi daerah stadion Mulawarman adalah stadion dengan kualitas lapangan terbaik di Indonesia,Senayan yang sering banjir jika hujan,maka tidak dengan stadion tersebut.Kompletkan?Sekilas seperti menimbulkan kesan adanya kota di dalam kota,kalau tidak mau di sebut negara dalam negara.
Sementara dulu jika aku berkunjung ke rumah teman-temanku yang berada di luar komplek,kadang mereka sedang menunggu air mengalir sampai tengah malam,mereka berkata "mumpung lagi ngalir nif,tampung sebanyak-banyaknya,besok belum tentu ngalir lagi"Kadang listrik mereka mati,tanpa ada pemberitahuan.Sebuah keadaan yang tak pernah kutemui di dalam komplek perumahan.Dan kini aku ikut merasakan apa yang dulu dirasakan teman-temanku hehehe
Tapi sekarang keadaan pemerataan sudah lebih baik,dengan adanya kewajiban penyertaan dana CSR,atau Comdev atau apalah namanya.

Beralih ke Sangatta kawan.Seperti yang kuceritakan di awal tulisan,di sana terdapat perusahaan penghasil batubara terbesar dan dengan kualitas terbaik di dunia.Namun menjadi ironi karena ketika perusahaan ini yang dalam operasinya menghabiskan energi listrik sebesar 18,9 MW,dimana itu setara dengan 21 ribu listrik rumah tangga,atau kebutuhan 42% listrik di kaltim,malah membiarkan daerah setempat masih gelap gulita.Padahal kekayaan daerah tersebut di sedot dengan cara yang luar biasa.Sampai saat ini menurut Jaringan Advokasi Tambang baru 37 desa dari 135 desa yang ada di Sangatta yang sudah di aliri listrik.Kalo sudah begini masuk akal nggak?Belum lagi jika kita lihat keadaan alamnya yang seperti di perkosa habis-habisan,dengan lubang-lubang raksasa di sana-sini.Sedangkan akses jalanan menuju ke kota ini sekarang dalam keadaan sekarat,meskipun merupakan jalan provinsi,tapi keadaannya sungguh mengenaskan.Jika dulu aku bisa menempuh sekitar 45 menit dari Bontang,sekarang bisa lebih lama lagi karena banyaknya ranjau berupa lubang jalanan.

Sedangkan di Samarinda,kota ini sudah dikepung dari segala penjuru oleh yang namanya tambang batubara.Menurut Jaringan Advokasi Tambang,71% dari luas Samarinda telah di kapling leh tambang batubara.Dampaknya? banyak lahan pertanian dan perkebunan milik rakyat tersingkirkan,kerusakan lingkungan yang parah,pencemaran lingkungan,banjir di setiap tahun yang tak kunjung teratasi.Tercatat 839 hektar luas lubang dan bongkaran tanah sebagai akibat pertambangan yang kini di biarkan begitu saj oleh perusahaan tambang.

Di Tenggarong (Kutai Kertanegara) lain lagi.Seperti halnya Samarinda,daerah ini juga kaya akan tambang batubara.Dan seperti halnya juga Samarinda,pertambangan di daerah ini juga menceritakan ironinya.Hanya pusat kota saja yang terlihat megah,namun di baliknya seperti menyisipkan nelangsa.Di kecamatan Marangkayu,listrik hanya menyala selama 12 jam.Padahal kecamatan ini dilintasi oleh conveyor yang mengangkut timbunan batubara dari daerah tersebut.Sedangkan pengapalannya terdapat tidak jauh dari kecamatan ini.Jalanan masih sering banjir dan becek jika hujan.Selain itu total terdapat 31 lubang tambang yang terbengkalai,dengan akumulasi total mencapai 838 hektar.Jalanan rusak akibat aktivitas tambang mencapai 22 ruas jalan (Dishub Kaltim)
Lantas kemana semua hasil kekayaan alam mereka? Selama ini kita begitu bangga dengan predikat sebagai penghasil batubara terbesar di dunia.Predikat yang "ter" begitu meninabobokan kita tanpa pernah kita sadari apa yang terjadi di baliknya,tanpa kita pikirkan bagaimana nanti anak cucu kita yang hanya akan mendengarkan cerita romantisme masa lalu tentang predikat "ter" tadi,tanpa pernah tahu dan merasakan..

Mengacu data di British Petrolium Statistical Review,Indonesia hanya memiliki cadangan batubara terbukti sebesar 4,3 miliar ton,atau 0,5% saja dari total cadangan batubara dunia.Padahal China yang notabene memiliki cadangan batubara sebesar 114,5 miliar ton/13,9% total cadangan batubara dunia,malah menjadi tujuan utama ekspor batubara tersebut.Yang artinya China tidak mengeksploitasi habis-habisan batubaranya,mereka saat ini mengimpor untuk mengganti minyak di luar negeri.Mereka malah sibuk mengirimkan perusahaan penambanganya ke penjuru dunia termasuk ke Indonesia untuk mengeksploitasi.Adapun cadangan mereka sengaja mereka simpan.
Dengan rata-rata produksi mencapai 340 juta ton dan ekspor mencapai 240 juta ton (70% dari hasil penambangan),maka cadangan batubara kita akan habis dalam 20 tahun.Nah lo..


Aku seperti membayangkan ketika Christoper Colombus datang ke benua Amerika,dimana penduduk asli setempat hanya melongo melihat kedatangan Colombus dengan armadanya yang mewah dan berpakain bagus,kemudian membawa kekayaan suku indian ke Eropa,sementara penduduk asli masih di biarkan bertelanjang dada dan memakai cawat.

Jadi bisa dilihat dalam pengelolaan kekayaan alam masih banyak ketimpangan di sana sini,trickle down effect masih sebatas slogan pemanis,tanpa ada realisasi yang berdampak signifikan.Mungkin yang lebih tepat adalah trickle nowhere effect (eh bener ya tulisannya ?).Karena dengan kekayaan yang begitu melimpah,tidak sepenuhnya mampu menjadi cerita manis bagi rakyatnya.Mereka tidak pernah tahu kemana kekayaannya mengalir,mereka tidak pernah merasakan sesuatu yang seharusnya bisa mereka rasakan.Yang mereka tahu sekarang banjir sering berkunjung,listrik masih setengah hati menyala,sawah mereka tergusur,sungai mereka tidak sejernih sebersih dulu,jalanan mereka tidak pernah mulus meski negara sudah merdeka.Dan itu semua akibat kekayaan alam milik mereka.Mereka seperti nelangsa di tengah kekayaan.Sangat tidak masuk akal.Inilah yang menurutku awal dari cerita tentang krisis energi di negeri ini.Lha terus apa hubungannya dengan antri bensin tadi..?















Sabtu, 28 Mei 2011

HANYA ANTARA KAU DAN ALLAH SWT

Gedubrak..!! pagi itu temanku datang membuka pintu kamarku.Aku yang masih tertidur lelap langsung meloncat persis kucing kesiram air cucian.Begitu tahu yang mendobrak pintu adalah temanku,aku segera memaklumi kesintingannya.Makhluk satu ini pasti lagi ada masalah,maka segera kubikinkan kopi untuk meredam amarahnya,mumpung belum jendelaku yang ikut di gamparnya.

Aku sendiri segera duduk manis meski muka belum cuci muka (tapi tetap manis kok menurutku),hanya untuk mendengarkankan bencana macam apa yang tengah di alami sobatku satu ini.
"Kau tahu apa yang terjadi semalam nif?",begitulah temanku mengawali luapan amarahnya."nggak"jawabku mantap."Aku selama ini sudah berusaha berbuat baik kepadanya,tapi apa balasannya?".Setelah itu satu demi satu uneg-uneg yang terpendam semalaman,mengalir deras seperti air di selokan yang sudah di bersihkan.

Dia bercerita kepadaku tentang kawannya yang telah lupa kepadanya.Dulu ketika kawannya masih belum punya apa-apa (sebagai kata terhalus untuk miskin),temanku satu ini yang selalu membantunya dengan cucuran darah dan air mata..eh nggak ding,tapi membantunya dengan segenap jiwa dan raga.Dan kini setelah kaya,semua yang pernah ada seperti dilupakan begitu saja,seperti tak pernah terjadi,tak pernah kenal."Sombong sekali dia sekarang nif !,dulu ketika dia butuh aku,aku selalu ada,tapi sekarang jangankan ingat,sama aku seperti tidak kenal!".

Begitulah sebagian bait kemarahan temanku yang diucapkan dengan berapi-api layaknya pidato Hitler membakar semangat pasukannya di medan perang,padahal tanpa dia sadari air liurnya juga beterbangan mengisi cangkir kopi yang kubikinkan tadi..Kubiarkan saja toh dia sendiri yang meminumnya

Peristiwa itu telah terjadi begitu lama,ketika aku masih hidup luntang-lantung membujang.Tapi aku tidak pernah melupakannya.Mengapa? karena setelah itu sandalku juga ikut jadi korban.Sandalku dibawanya pulang karena dia buru-buru ke tempatku memakai sandal yang sudah mau putus.Sehingga ketika ia pulang sandalku jadi korban juga.Aku hanya mengelus dada melihat sandalku sudah nangkring di kakinya.Makanya aku tak pernah lupa,karena temanku itu punya hutang sepasang sandal jepit dan sampai sekarang belum di bayar meski yang sebelah saja .

Kisah tersebut kembali terjadi beberapa waktu lalu,tapi kali ini dengan aktor yang berbeda,tapi skenarionya secara garis besar sama,dengan judul "Air Susu Di Balas Dengan Air Tuba".Berbeda dengan beberapa tahun lalu,aku tidak pernah tahu jawabannya,kini aku yang telah tumbuh menjadi satria baja hitam yang siap membasmi kejahatan di muka bumi ..hush,ngawur!.Betapa waktu telah menyeret dan memaksa jiwaku untuk tumbuh dalam bimbinganNya.

Peristiwa seperti yang dialami temanku sudah jamak terjadi di sekitar kita.Sebagai umat manusia yang heterogen,heterogen pula sikap dan pemikiran kita.Meskipun kita terlahir dari satu manusia,yaitu Adam tapi keMahaluarbiasaan Allah menciptakan manusia dengan beribu karakter dan rupa.Jangankan manusia satu dengan lainnya,kembar identik saja terkadang berbeda pula sifat dan karakternya meskipun mereka berasal dari satu sel telur yang sama.Ini pelajaran pertama sebelum kita masuk ke pelajaran selanjutnya,jadi catat baik-baik ya anak-anak?

Karena itulah seringkali terjadi perbedaan pendapat,kemauan,orientasi dalam hubungan sesama kita,itu sudah menjadi sunnatullah.Ketika kita berbuat baik terhadap orang lain,mungkin saat itu kita tidak berharap apa-apa selain untuk menolong,titik.Bahkan seringkali kita berkata "..aku ikhlas kok..".Tapi apa yang ada di hatimu ketika orang yang sudah engkau tolong kemudian tidak mengucapkan terimakasih?Atau malah ngeloyor pergi?atau malah memaki-maki?

Atau bagaimana dengan cerita salah satu kawanku yang satu lagi,ketika mendapat musibah harta warisannya lenyap di amankan maling.Dan ketika tertangkap malingnya ternyata adalah orang yang sudah bertahun-tahun di tolongnya.Aku sendiri juga pernah mengalami peristiwa seperti yang kuceritakan di awal cerita.Dulu,seperti manusia pada umumnya aku juga merasa marah,jengkel,bahkan tanpa sadar kuungkit semua kebaikanku dan berikrar.."awas kamu kalo butuh bantuanku lagi.."

Sampai suatu saat aku mengalami peristiwa yang memberiku jawabannya.Saat itu seperti biasanya tanggal tua,uang belanja sudah tipis..pis..sedangkan tanggal gajian masih lama.susunya Zafir tinggal sebungkus lagi,mungkin cuma cukup buat 5 hari saja..Aku segera kesana-kemari mencari pinjaman termasuk kepada teman-temanku.Tapi tak satupun mampu memberi pinjaman.Mau pinjam ke IMF juga ga kenal sama direkturnya,malah dengar-dengar direkturnya sedang kena kasus he he he
Saat itulah ada sedikit rasa sesal kepada teman-temanku.Dulu saat mereka butuh aku setiap saat,setiap saat itu pula aku akan berusaha memberi bantuan semampuku,tapi kini ketika aku yang butuh bantuan,tak satupun dari mereka yang sudi menolongku.Itulah penilaianku yang hanya dari satu sisi terhadap teman-tamanku saat itu.

Saat itulah aku mulai menyadari,bahwa hidup itu bukan matematika baku yang dulu sering kupelajari di sekolah.Dimana 1+1=2,dimana setiap satu demi satu kebaikan yang kita tanam pada orang lain,seringkali tanpa kita sadari menjebak kita untuk berharap bahwa suatu saat angka satu tersebut memberi hasil imbal balik kepada kita sesuai dengan apa yang telah kita beri,atau paling tidak mendekati.Paradigma tersebut seringkali menyeret kita ke dalam kekecewaan jika apa yang kita beri tidak kembali kepada kita.Betapa jargon dari budaya Barat Take and Give seringkali meracuni kita akan maknanya

Mungkin pemikiran tersebut sudah ngendon di alam bawah sadar kita semenjak kita kecil.Dan tanpa kita sadar akan membawa kita dalam sebuah perspektif yang berbeda tentang hubungan sosial sesama manusia.Padahal tidak seharusnya hubungan sesama manusia hanya di pandang dengan sebuah perhitungan yang sempit seperti itu,karena terlalu banyak kemungkinan yang kita tidak pernah tahu

Dari pengalaman yang kualami,aku mulai belajar bahwa berharap hanya kepada manusia hanya akan menimbulkan kekecewaan saja.Pemikiran yang apatis?aku rasa tidak kawan.Karena tidak setiap manusia memiliki pola pikir yang sama dengan kita.Karena manusia tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi harapan kita.
Ikon demokrasi Myanmar,Aung San Suu Kyi pernah mengatakan.." Jika anda memutuskan melakukan sesuatu,jangan sebut itu sebagai pengorbanan,karena tidak ada seorangpun yang memaksa anda melakukannya.."

Ya,tidak pernah ada orang memaksa kita untuk berbuat baik kepada orang lain,jikapun kita berbuat baik janganlah itu kita hiperbolik dengan kata "pengorbanan".Menolong ya menolong,selesai.Jangan biarkan pemikiran kita mengembara bahwa suatu saat kita akan ditolong orang tersebut.Dengan kata lain berharap atau menuntut balas budi atau sekedar berharap ucapan "terimakasih"

Mengapa bisa begitu?Karena sesungguhnya saat kita berbuat baik kepada orang lain,sesungguhnya kita tidak sedang bertransaksi kebaikan dengan orang tsb.,tapi dengan Allah swt.Sedangkan orang yang kita tolong hanyalah media dari Allah swt untuk kita berbuat kebaikan.Dan ingat kawan,tidak ada satupun perjanjian yang mengikat antara sesama manusia untuk membalas setiap kebaikan yang sudah dilakukan.Jika kita menolong orang lain,tidak pernah ada hukum ataupun undang-undang yang menyatakan bahwa orang tsb harus membalasnya kepada kita jika kita membutuhkan bantuannya.Tidak pernah ada paksaan orang lain berbuat baik ataupu membalas kebaikan kepada kita,seperti halnya tidak ada paksaan kita berbuat baik kepada orang lain.Semua tergantung bagaimana kita memandang nilai kehidupan itu sendiri.Ngerti pora son?

Akan tetapi kawan,hanya Allah swt lah yang memberikan jaminan kepada kita bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan akan mendapat balasannya,bahkan bisa lebih dari yang sudah kita lakukan.(QS Al Baqarah 245,261).Wow..sekali lagi Islam memberikan solusinya dengan brilian!.lewat kitabNya.Allah swt seolah membuat perjanjian dengan kita hambaNya.
Jadi? mari kita rubah jargon barat yang menyesatkan Take and Give itu menjadi Give and Give.
Begitu selesai kebaikan itu kita tunaikan,segera potong sampai di situ keberharapan kita akan balasannya kepada orang tsb.Usahlah kita dipusingkan dengan apa yang akan di berikan orang lain kepada kita.Segera kita transaksikan (serahkan) dengan Allah swt dan biarlah Allah swt yang menghitung dengan kalkulasiNya yang jauh berbeda dengan kalkulasi manusia..Yakinlah cepat atau lambat balasan Allah akan menghampiri kita meskipun mungkin dalam bentuk yang berbeda,atau bahkan mungkin melebihi ekspektasi kita.Bukankah hanya Dia yang seringkali selama ini memberi kita tanpa pernah kita meminta?jadi yakinlah.

Dengan keyakinan itu kita bisa terbebas dari pengharapan yang sia-sia kepada sesama manusia.Kita akan terbebas dari rasa kecewa yang dangkal,yang pada akhirnya akan memperbaiki kualitas keimanan dan hidup kita.Sulit?pasti kawan,karena mungkin kita tidak terbiasa,tapi tidak ada salahnya kita membiasakannya dari sekarang?

Adapun masalah orang tsb tidak tahu terimakasih atau apapun,biarlah itu menjadi urusan dia sendiri dengan Allah swt.Karena sesungguhnya saat itulah Allah memberi contoh kepada kita tentang sebuah sikap yang tidak pantas untuk kita tiru.Jika kita mengeluh bahkan memakinya,lantas apa bedanya kita dengan dia?

Begitulah kawan..jika kita masih terpenjara akan rasa berharap kepada manusia,maka kita akan terpenjara rasa kecewa yang tidak berujung jika semua tidak sesuai harapan.Maka yang keluar adalah mengeluh,caci maki,mengungkit kebaikan.Yang semuanya tidak akan memberi solusi apapun atas permasalahan kita,bahkan membuat nilai ibadah kita terhadap mereka menjadi berkurang atau hilang.Karena sebenarnya di saat orang lain yang pernah kita tolong tidak mengucapkan terimaksih,tidak membalas kebaikan kita bahkan menipu sebenarnya saat itulah Allah swt menguji kadar keikhlasan kita yang mungkin pernah kita ucapkan sendiri.

Biarlah kebaikan yang sudah kau lakukan menjadi urusan antara kau dan Allah swt


 Wallahuallam












Kamis, 26 Mei 2011

APA KABAR WAHAI DIRIKU? (RENUNGAN 32 TAHUN)

Apa kabar wahai diriku?.Lama nian tak pernah kau tengok aku,hati nuranimu.Selama ini engkau terlalu sibuk dengan duniawimu.Berangkat kerja ketika hari masih gelap,pulang saat matahari sudah tenggelam,lalu beristirahat untuk esok.Sedang aku tergopoh-gopoh menyertaimu agar kau tak pernah terpeleset dalam jebakannya.
32 tahun aku mendampingimu,tapi kadang aku masih tak pernah mengerti dengan apa yang engkau lakukan di dunia.
280.704 jam aku tak pernah pergi darimu,tapi kau selalu berusaha menjauhi aku.Apa salahku?aku hanya berusaha mengatakan yang benar itu benar,dan yang salah itu salah.Tapi kau selalu mengatakan dan berbuat sebaliknya.Ah andai ibumu tahu kau akan begini mungkin ia akan menyesal telah melahirkanmu.

Ibumu?Seorang wanita perkasa yang telah mempertaruhkan nyawanya hanya untuk mengantarmu melihat dunia.Menemanimu dan mengajarimu berloncatan,berbicara dan bersikap di waktu kecilmu,sudahkah kau tengok ia di tengah sakitnya?paling tidak doakanlah ia di dalam sujud-sujudmu,seperti ia dulu selalu berdoa untukmu tanpa kau ketahui.
Bagaimana dengan almarhum bapakmu?seringkah kau kirim doa untuknya?.Aku tahu sejak kecil kau tak pernah merasakan kasih sayang yang utuh dari bapakmu?tapi apakah itu bisa menjadi alasan mu untuk melupakan bapakmu,sedangkan engkau kini juga sudah menjadi seorang bapak?Bukankah kau kini sudah menyadari bahwa tanpa bapakmu kau tak akan pernah berdiri di dunia ini dan kau tak akan menjadi seorang bapak!

Hei..!!bagaimana kabar orang tua angkatmu? yang sudah mendidikmu,mengenalkanmu kepada Allah dan RasulNya,dan mengantarkanmu ke gerbang dewasa?,meski sedikit tengoklah mereka lewat percakapan telepon.Meski engkau jauh dan sibuk ,sempatkanlah.

Kau tak akan tumbuh dewasa tanpa asuhan mereka.Kau tak akan menjadi manusia yang mengerti salah dan benar,baik dan buruk tanpa didikan mereka.Betapa mereka berdua sudah menyisihkan waktu,ilmu dan tenaganya kepada engkau yang sebenarnya bukan siapa-siapa bagi mereka.Mereka sudah memberikan hal-hal yang tak akan pernah bisa kau balas dengan apapun

Ingatkah engkau wahai diriku,ketika ibu asuh asuhmu mengajarimu satu demi satu huruf hijaiyah setiap selesai magrib di waktu kamu masih kecil?atau teriakan bapak asuhmu yang selalu membangunkanmu ketika subuh bergema?.Atau juga ketika ibu asuhmu selalu memarahimu jika tugasmu tidak pernah beres?

Apakah kau masih ingat dengan ibu asuhmu yang pernah sampai harus menangis tersedu-sedu demi mengajarimu tentang arti sebuah kejujuran 13 tahun lalu?.Ketahuilah wahai diriku,bahwa arti dari tangisan ibu asuhmu adalah sebagai bahasa kesungguhan beliau untuk memberimu satu hal yang sangat berharga bagi perjalanan hidupmu di dunia kelak dan akhirat nantinya

.Juga sebagai ekpresi keibuan dan kasih sayang dari seorang wanita yang tidak pernah ingin engkau tergelincir dalam kehidupan ini.Karena beliau sudah membaca bahwa ada bibit sifat ketidakjujuran didirimu.Dan beliau dengan segenap jiwanya berusaha memotong bibit itu agar tidak tumbuh dan menjalar di hatimu.
17 tahun kau dalam asuhannya,dan itu bukan waktu yang sebentar dan bukan hal yang mudah bagi mereka untuk membimbing dan membesarkanmu dengan segala kenakalanmu dalam rentang waktu yang tak sebentar itu

Tahukah engkau wahai diriku,semua mereka lakukan hanya untuk memberimu bekal yang kini bisa kau nikmati.Apa yang kini kau rasakan mungkin tak akan pernah ada tanpa ada mereka di masa kecilmu.Besyukurlah padaNya dan berbuat baiklah pada kedua orang tua asuhmu.
Semua kemarahan,nasehat,hardikan,mereka di hari lalu itu semua adalah bentuk kasih sayang mereka padamu dalam perjalanan untuk mengantarmu menjadi dewasa,dan kau telah mengecap hasilnya sekarang.Aku tahu mereka tak pernah berharap apapun darimu.tapi kaulah yang harus tahu diri.Karena sebanyak apapun pena yang kau miliki tak akan pernah mampu menuliskan semua yang telah mereka berikan padamu

Atau sudahkah engkau berkirim doa kepada almarhum ibu mertuamu?.Tak kau sadarkah,anak perempuan terakhirnya telah kau bawa,setelah bertahun-tahun ia membesarkannya dan mengasuhnya?kau jauhkan anak perempuannya dari bapaknya dan saudara-saudaranya untuk kemudian kau sematkan gelar istri.

Istri?Sudahkah kau ajak istrimu menuju arah keluarga yang dicontohkan oleh agamamu?.Jikapun belum,sekarangpun belum terlambat untuk memulai,tidak ada kata terlambat untuk berbuat baik wahai diriku.Ingatlah ketika tangisnya,saudara dan kedua mertuamu ketika harus berpisah dengan anak kesayangannya demi mengikutimu menjalani kehidupan baru.Menyeberang luas lautan,ditambah perjalanan darat selama kurang lebih 7 jam menjadi bukti akan baktinya padamu
Kenanglah saat ia harus bersusah payah mengikutimu melalui jalan yang terjal dengan Zafir masih dalam kandungannya.Pandanglah wajahnya di tiap lelap tidurnya,gurat kelelahan akan selalu terpancar di rautnya demi pengabdiannya padamu sambil mengasuh Zafir.
Ingatkah engkau ketika ia mengajarimu tentang arti setia di saat nalurimu sebagai lelaki cenderung untuk mendua?.Sadarlah wahai diriku,telah banyak yang dilakukan istrimu.Dia memang bukan Khadijah yang begitu sempurna mendampingi Rasulmu.Engkaupun bukanlah Rasulullah saw yang begitu sempurna menjadi seorang suami,maka dari itu maklumilah kesalahannya.


Oh ya bagaimana si kecilmu Zafir?ah...bocah itu sangat beruntung memiliki ibu seperti istrimu,yang tidak pernah lelah menjaganya,yang begitu telaten mengasuhnya.Sudahkah kau didik ia seperti Lukman mendidik anaknya?.Aku kadang tersenyum melihat Zafir berteriak mengingatkanmu untuk sholat dengan bahasanya yang masih cadel,lalu ia mengikuti gerakanmu dan duduk di punggungmu ketika engkau sujud.
Akan kau beri bekal apa dia dalam kehidupannya?Mainan mahal atau pelajaran iman yang mewah?
Sudahkah kau tahu,ketika Rasulmu mengingatkan bahwa jaman yang akan dilalui anakmu kelak akan berbeda dengan jaman yang pernah kau lalui,sudah siapkah engkau?
Apakah engkau akan memberinya kemudahan sekarang untuk mempersulit ia kelak?atau kau akan mengajarkan kesulitan sekarang agar kelak ia mendapat kemudahan ketika menemui kesulitan.
Apa adanya ia kelak tergantung engkau dan istrimu memahatnya sekarang

Sujud?kemana lagi hilangnya tahajudmu yang dahulu selalu engkau lakukan?tak pernah lagi ku temui engkau bangun di tengah malam,kecuali hanya untuk menonton AC Milanmu berlaga.Padahal AC Milan tak pernah tahu dengan "pengorbananmu" itu.Bertahun-tahun orangtua asuhmu mengajarimu hal yang kini seolah kau lupakan.


Apa kabar wahai diriku?.Saat ini usiamu telah menunjukkan angka 32 tahun,telanjangilah dirimu untuk menjadi manusia yang lebih baikdi hari esok.Kau sudah bukan bocah yang 25 tahun lalu selalu menangis jika keinginanmu tak terpenuhi,yang harus ditakut-takuti oleh ibu asuhmu dengan jarum suntik bapak asuhmu hanya untuk mendiamkanmu dari tangismu.Engkau bukan lagi remaja 17 tahun yang selalu bimbang dalam bersikap,bukan pula seorang lelaki  yang hanya tahu menghabiskan waktu tanpa berpikir hari esok seperti 5 atau 10 tahun lalu.Engkau sudah menjadi seorang manusia,suami dan bapak yang memiliki tanggung jawab terhadap diri dan keluargamu,bebanmu semakin berat wahai diriku.

Tapi ingatkah engkau dengan tutur lembut pesan ibu asuhmu sebelum engkau berangkat merantau,mencoba mencari jati dirimu 12 tahun yang lampau? Beliau menitip pesan untukmu agar engkau selalu mengingat Allah swt,karena dimanapun engkau berada,semua masihlah bumi Allah.Tak usah takut ataupun khawatir karena Allah selalu menyertaimu,ingatkah engkau wahai diriku?

Betapa banyak daftar tugasmu sebagai manusia,anak,suami dan bapak.Tapi usah kau pikirkan itu,lakukan saja apa yang memang seharusnya kau lakukan.Terlalu banyak berpikir tidak akan menyelesaikan semua tugasmu.Karena sesuatu yang tak pernah selesai adalah sesuatu yang tak kunjung di mulai.Kau tak akan mampu menyeberangi samudra hanya dengan memandang pantainya.

Sekarang berdirilah wahai diriku sebagai seorang lelaki.Syukurilah,betapa Allah swt telah memberimu begitu banyak hal yang mungkin tak pernah kau sadari sepanjang hidupmu.Dia juga memberimu kebahagiaan yang tak pernah kau minta,yang tak akan pernah mampu kau hitung dengan angka-angka,yang mungkin lalu begitu saja dalam hidupmu.Dia memberimu cobaan hanya untuk menguji janji yang telah kau ucapkan setiap hari dalam sholatmu.


Wahai diriku,angka 32 hanya menjadi simbol dimata manusia.Angka itu tak pernah bisa menjadi kebanggaan ataupu sesuatu  jika banyak waktu yang telah kau sia-siakan.Adapun hari,bulan tahun tidak akan memberimu makna jika kau sendiri tak pernah memberikan makna itu sendiri.

Apa kabar wahai diriku? semoga esok menjadi hari yang lebih baik dari hari ini........



"Ku persembahkan tulisan ini untuk emakku,istri dan anakku tercinta,dan semua orang yang kusayangi.Terkhusus untuk Bapak dan Ibu Djoemadi Doeljadi tercinta,terimakasih dari hati yang terdalam untuk semuanya .Salam kangen dan cinta dari kami di Bontang untuk Bapak dan Ibu di Lumajang.Juga buat mas Aik,mas Mio,mas Dio terimakasih untuk masa kecil yang indah..miss u all"





Minggu, 22 Mei 2011

GRAZIE ANDREA PIRLO !

Satu lagi pemain yang menjadi salah satu alasanku untuk rela begadang tengah malam demi menonton aksinya harus pergi.Ya The Metronome,Andrea Pirlo,salah satu maestro sepakbola modern harus meninggalkan AC Milan.
Haru,bangga,sedih,kecewa bercampur aduk saat membaca berita bahwa Pirlo memilih untuk pergi setelah 10 tahun bersama Milan.

Aku mulai menggemari permainannya semenjak masih berada di Brescia dan Reggina di akhir 90 an.Tendangan bebas yahud,keeping ball yang mantap,umpan akurat dan kemampuan mencari celah di pertahanan lawan membuatku seperti mempertanyakan Inter Milan yang tak kunjung memakainya secara optimal.
Kedatangannya di AC Milan di tahun 2001 membuat aku girang bukan kepalang.Meski sulit untuk menggeser posisi Rui Costa atau Kaka tapi Carlo Ancelotti memberikannya posisi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.Sebagai deep lying playmaker,Pirlo bertugas selain memotong serangan lawan sekaligus mengalirkan bola ke lini depan.Di sinilah seperti menjadi renaisance bagi Pirlo setelah tersisa-sia di Inter Milan



Permainannya memang seperti tak terlihat di lapangan,karena Pirlo bukan pemain dengan liukan dan kecepatan maut seperti Kaka,atau setrengginas Gattuso.Karakternya yang cenderung kalem,membuat anggapan itu muncul.

Tapi saat mendapat bola dan menunggu dia akan kemana mengalirkan bola itu,akan  menjadi saat yang penuh antusias bagiku,karena arahnya yang tidak pernah bisa di tebak dan penuh kejutan.
Ingat salah satunya ketika umpannya kepada Fabio Grosso saat Italia versus Jerman di World Cup 2006?.Saat itu jika pemain lain,pasti akan segera menembak ke arah gawang mengingat posisinya yang cukup ideal.Tapi dengan cerdik dan kejelian luar biasa Pirlo malah membelokkan bola dan mengumpan ke Grosso yang berdiri bebas, tanpa di duga siapapun,dan ..gol! Menurutku itulah the best assist dari Pirlo sampai saat ini.


Atau saat secara tiba -tiba dia melepaskan tendangan kerasnya dari jarak jauh dan menjadi gol,di saat semua pemain lawan maupun kawan mengira bola akan diumpankan karena jaraknya yang masih cukup jauh dari gawang lawan?(Real Madrid vs AC Milan,penyisihan Liga Champion 2009/2010).
Itu hanya sekelumit skill yang dipersembahkan Pirlo yang kemudian semakin mempertegas julukan the metronome.

Begitu krusialnya peran Pirlo bagi Milan,seorang Demetrio Albertini (mantan pemain Milan)di tahun 2010,sampai pernah mengatakan "..jika Milan melepas Pirlo,maka Milan harus melakukan operasi plastik.".Maksudnya tanpa Pirlo,Milan harus merubah gaya permainan yang menjadi ciri Milan.Wow..!
Berlebihan?aku kira tidak.Jika saja Albertini yang notabene adalah pemain yang posisinya digantikan Pirlo,berpendapat seperti itu,berarti cukup menggambarkan pentingnya peran Pirlo bagi Milan.
Atau ketika media Italia pernah menulis "No Pirlo,No Milan".Terbayangkan arti seorang Pirlo bagi Milan?

Adapun bagiku,Pirlo ibarat David Foster-nya AC Milan,yang mampu menciptakan musik dengan irama cepat atau lambat dengan sama indahnya.Dia tahu kapan harus bermain cepat,lambat atau malah melepaskan cannon ballnya dari jarak jauh..Dia seperti illusionis lapangan hijau dengan arah umpan dan pergerakan yang tak bisa di duga arahnya.Dia seperti buah cherry di atas sebuah kue tart yang bernama AC Milan.

Mungkin satu hal yang kurang dalam diri Pirlo adalah dia tidak pernah terpilih sebagai pemain terbaik baik level eropa maupun dunia.Ingat di World Cup 2006 jumlah sebagai man of the match Pirlo lebih banyak dari pada Fabio Cannavaro yang akhirnya terpilih sebagai pemain terbaik turnamen.Padahal mengingat aksinya selama gelaran berlangsung,aku rasa Pirlo lebih pantas dari pada Cannavaro,apalagi Zidane.
Pirlo yang memecah kebuntuan ketika Italia berhadapan dengan Ghana.Umpan ajaibnya yang mengawali kemenangan atas Jerman di semifinal.Di final assistnya dari sepak pojok berhasil di sundul Materazzi untuk menyamakan kedudukan.Dia pun tidak tercoreng dengan tindakan yang seperti Zidane lakukan.Tidak terpilihnya Pirlo saat itu bagiku adalah sebuah"skandal"


Tapi lepas dari itu semua,itulah hidup.Datang dan pergi,pertemuan perpisahan,adalah sebuah siklus yang harus terjadi di alam ini.Sebelum kedatangan Pirlo,Milan pernah melakukan hal yang sama terhadap Albertini ketika di lepas ke Atletico Madrid.Tak lama kemudian Pirlo datang mengisi missink link dalam tubuh Milan,yang malah menjadi awal generasi baru bagi Milan.Dan kini giliran Pirlo yang harus meninggalkan Milan.

Menyaksikan Pirlo tanpa seragam Rossoneri setelah 10  tahun akan menjadi hal yang aneh bagiku.Apapun penyebab kepergiannya sebagai milanisti  aku tetap bangga pernah menyaksikannya berseragam merah hitam..
Scudetto dan gol luar biasa dari jarak jauh  melawan Parma adalah persembahan terakhir Pirlo buat Milan



Berikut adalah video perpisahan Pirlo dengan rekan-rekannya dalam sesi latihan terakhir Milan sebelum menghadapi Udinese


Grazie Andrea Pirlo..